hotviralnews.web.id Korlantas Polri akan memulai pelaksanaan Operasi Zebra di seluruh wilayah Indonesia. Operasi tahunan ini dilakukan untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib menjelang masa liburan akhir tahun. Polri menargetkan peningkatan disiplin berlalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan yang kerap meningkat pada periode tersebut.

Operasi Zebra tidak hanya mengedepankan penindakan, tetapi juga berfokus pada edukasi keselamatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan menuju Operasi Lilin yang akan menjaga arus mudik dan wisata akhir tahun.

Tujuan Utama Operasi Zebra

Kabagops Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbudin, menjelaskan bahwa Operasi Zebra diarahkan untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib. Polri menekankan peningkatan kepatuhan pengguna jalan serta mengurangi potensi pelanggaran yang dapat membahayakan keselamatan.

Ada tiga dasar utama pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini:

  1. Persiapan menuju Operasi Lilin, yaitu pengamanan besar-besaran jelang momen libur panjang.
  2. Analisis Kamseltibcarlantas tiga bulan terakhir, yang menunjukkan adanya tren pelanggaran yang meningkat.
  3. Fenomena sosial yang berkembang, khususnya penertiban balap liar yang kembali marak di berbagai kota.

Menurut Kombes Aries, Operasi Zebra tidak hanya menjadi tindakan represif, tetapi juga sarana edukasi untuk menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas.

Pelanggaran-Pelanggaran yang Jadi Fokus

Operasi Zebra menargetkan sejumlah pelanggaran yang selama ini banyak memicu kecelakaan atau mengganggu ketertiban jalan. Beberapa di antaranya sudah menjadi perhatian lama, sementara sebagian lain muncul akibat perkembangan pola berkendara di masyarakat.

Berikut pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan:

1. Pengendara yang Tidak Menggunakan Helm Standar

Banyak pengendara motor masih mengabaikan helm SNI. Pelanggaran ini cukup berbahaya karena helm menjadi pelindung utama kepala saat kecelakaan.

2. Pengendara Mobil yang Tidak Menggunakan Sabuk Keselamatan

Masih banyak ditemukan kendaraan roda empat dengan pengemudi atau penumpang depan yang tidak memakai seatbelt. Padahal sabuk keselamatan menjadi penyelamat dalam situasi benturan.

3. Penggunaan Ponsel Saat Berkendara

Penggunaan ponsel terbukti meningkatkan risiko kecelakaan. Polri menempatkan pelanggaran ini sebagai prioritas karena semakin banyak pengemudi yang terganggu perhatiannya.

4. Melawan Arus

Pelanggaran yang satu ini kerap dilakukan demi alasan “lebih cepat”. Padahal risikonya sangat besar, baik bagi pelanggar maupun pengguna jalan lainnya.

5. Melebihi Batas Kecepatan

Motor maupun mobil yang melaju di atas batas wajar akan menjadi ancaman keselamatan. Pengawasan kecepatan akan diperketat terutama di jalan nasional dan kawasan padat.

6. Berkendara di Bawah Umur

Masih banyak ditemukan pelajar yang mengendarai motor tanpa SIM. Operasi Zebra menempatkan pelanggaran ini sebagai salah satu fokus penindakan dan edukasi.

7. Berboncengan Lebih dari Satu Orang

Pelanggaran ini tidak hanya membahayakan penumpang, tetapi juga memengaruhi keseimbangan kendaraan.

8. Kendaraan Tidak Layak Jalan

Termasuk knalpot bising, lampu tidak berfungsi, tidak ada kaca spion, atau ban gundul. Kondisi kendaraan yang tidak memenuhi standar sangat rentan menyebabkan kecelakaan.

Penertiban Balap Liar Jadi Perhatian Serius

Salah satu aspek yang paling disorot tahun ini adalah tindakan tegas terhadap balap liar. Fenomena ini kembali marak di sejumlah kota besar maupun daerah pinggiran. Balap liar tidak hanya membahayakan pelaku, tetapi juga pengguna jalan yang melintas.

Korlantas menegaskan bahwa penertiban akan dilakukan secara intensif, terutama pada malam hari. Lokasi-lokasi yang sering menjadi arena balap liar telah dipetakan. Polri juga akan menggandeng Satpol PP, dinas perhubungan, serta tokoh masyarakat untuk mencegah munculnya titik-titik baru.

Selain penindakan, Polri berharap komunitas motor terlibat dalam edukasi agar para remaja tidak terjebak aksi yang membahayakan nyawa tersebut.

Operasi Tidak Hanya Menindak, tetapi Mengedukasi

Kombes Aries Syahbudin menekankan bahwa Operasi Zebra bukan semata soal razia. Edukasi menjadi komponen besar di dalamnya. Polri akan melakukan sosialisasi ke sekolah, komunitas, serta pusat keramaian untuk mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara.

Anggota kepolisian akan membagikan pamflet, menggelar dialog publik, hingga mengadakan pembinaan bagi pelajar. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa keselamatan dimulai dari diri sendiri.

Harapan Polri terhadap Masyarakat

Korlantas berharap masyarakat mendukung pelaksanaan Operasi Zebra dengan mematuhi aturan lalu lintas. Kepatuhan bukan hanya untuk menghindari tilang, tetapi untuk melindungi diri dan orang lain.

Polri mengajak seluruh pengguna jalan untuk:

  • menaati batas kecepatan,
  • menggunakan perlengkapan keselamatan,
  • mematuhi rambu dan marka jalan,
  • menghindari penggunaan gawai saat mengemudi,
  • memastikan kendaraan layak jalan,
  • dan menjaga etika berkendara.

Dengan dukungan masyarakat, Operasi Zebra diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas yang lebih aman selama masa libur akhir tahun.

Cek Juga Artikel Dari Platform museros.site