hotviralnews.web.id Sebuah ledakan keras terjadi di kawasan Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Bekasi. Ledakan tersebut berasal dari sebuah peluru tank yang diduga sudah tidak aktif namun masih menyimpan daya ledak. Insiden ini menewaskan seorang pemulung berinisial I yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi.
Kejadian ini menghebohkan warga sekitar karena suara ledakan terdengar sangat kencang dan disertai guncangan ringan. Banyak warga yang berhamburan keluar rumah untuk melihat sumber suara. Tak sedikit pula yang merekam kondisi pasca-ledakan untuk melaporkannya kepada pihak berwenang.
Ledakan memicu perhatian banyak pihak karena peluru tank bukanlah benda yang umum ditemukan oleh masyarakat. Keberadaannya menimbulkan pertanyaan besar mengenai asal-usul amunisi tersebut dan bagaimana bisa berada di lingkungan padat penduduk.
Korban Ditemukan Tak Bernyawa di Lokasi Kejadian
Korban berinisial I, seorang pemuda berusia sekitar 27 tahun, sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Ia dikenal warga sebagai sosok yang sering mengumpulkan barang-barang bekas di sekitar kampung. Saat kejadian, korban diduga sedang memeriksa barang yang ia temukan sebelum ledakan terjadi.
Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka serius akibat ledakan. Warga yang berada paling dekat dengan korban langsung berusaha memberikan pertolongan, namun luka-luka yang dialami terlalu berat sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Petugas medis dan kepolisian tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban serta melakukan pemeriksaan awal. Jenazah kemudian dibawa ke rumah sakit untuk kepentingan identifikasi dan autopsi.
Kematian korban meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Banyak yang tidak menyangka bahwa aktivitas pemulung yang sehari-hari dianggap biasa bisa berakhir tragis akibat benda berbahaya yang tidak semestinya berada di wilayah permukiman.
Asal Peluru Tank Masih dalam Penyelidikan
Hingga kini, asal peluru tank tersebut masih menjadi tanda tanya besar. Peluru tank seharusnya berada dalam pengawasan ketat militer dan tidak boleh jatuh ke tangan masyarakat sipil. Dugaan awal menyatakan bahwa peluru tersebut adalah sisa amunisi latihan atau barang bekas scrap yang belum dinonaktifkan secara benar.
Aparat kepolisian bekerja sama dengan TNI untuk menyelidiki sumber pasti peluru tersebut. Tim Penjinak Bom (Jibom) telah dikerahkan untuk memeriksa lokasi kejadian. Mereka juga menelusuri apakah ada amunisi lain yang tersisa di wilayah tersebut.
Penyelidikan difokuskan pada beberapa kemungkinan:
- peluru berasal dari area latihan militer,
- amunisi bekas yang dijual secara ilegal sebagai besi tua,
- atau peluru yang dipindahkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Pihak aparat menegaskan bahwa ledakan peluru tank bukan kejadian yang bisa dianggap sepele, sehingga seluruh proses investigasi dilakukan hati-hati dan menyeluruh.
Warga Terkejut dan Trauma dengan Ledakan
Ledakan memicu kepanikan di tengah masyarakat. Banyak warga yang ketakutan karena suara dentum terdengar seperti ledakan besar layaknya bom. Beberapa rumah di sekitar lokasi juga merasakan getaran kecil.
Sejumlah warga menyampaikan bahwa korban sempat terlihat membawa benda logam yang ukurannya cukup besar. Mereka tidak mengetahui bahwa benda tersebut adalah amunisi aktif karena wujud peluru tank tidak dikenal oleh masyarakat umum.
Setelah ledakan, warga sempat berkerumun untuk mengecek kondisi korban, namun kemudian diminta menjauh oleh aparat yang tiba di lokasi. Polisi memasang garis pembatas agar warga tidak mendekat, guna memastikan area tetap aman.
Ketakutan warga semakin besar setelah mengetahui bahwa benda tersebut adalah peluru tank. Mereka khawatir masih ada amunisi lain yang belum ditemukan di sekitar lokasi.
Aparat Kepolisian dan TNI Lakukan Pengamanan Wilayah
Usai kejadian, aparat kepolisian bersama unsur TNI langsung mengamankan lokasi. Petugas Jibom melakukan penyisiran di radius tertentu untuk memastikan tidak ada amunisi lain yang berpotensi membahayakan.
Pengamanan dilakukan untuk mencegah warga mendekati area yang mungkin masih menyimpan risiko. Selain itu, petugas mengumpulkan potongan peluru dan sisa ledakan untuk dianalisis di laboratorium forensik.
Aparat juga meminta keterangan dari beberapa saksi mata, termasuk warga yang pertama kali menemukan korban, pemulung lain yang biasa beraktivitas di sekitar lokasi, serta pemilik lahan tempat kejadian berlangsung.
Fakta-Fakta yang Berhasil Dihimpun Sejauh Ini
Berikut rangkuman fakta yang telah terungkap dari penyelidikan awal:
- Amunisi yang meledak adalah peluru tank berukuran besar.
Diperkirakan merupakan peluru yang masih menyimpan daya ledak aktif. - Korban adalah seorang pemulung yang tidak mengetahui bahaya benda tersebut.
- Ledakan terjadi saat korban sedang memegang atau memeriksa benda tersebut.
- Aparat Jibom menegaskan bahwa peluru tersebut belum dinonaktifkan.
- Sumber amunisi masih ditelusuri dan kemungkinan besar berasal dari jalur ilegal atau area latihan.
- Warga diminta tetap tenang namun waspada jika menemukan benda mencurigakan.
Penutup: Kasus Ini Jadi Peringatan Bahaya Amunisi Tak Terurus
Ledakan peluru tank di Bekasi menjadi pengingat penting bahwa amunisi, sekalipun tampak sebagai besi tua, tetap menyimpan risiko besar jika tidak ditangani oleh pihak berwenang. Kejadian tragis ini tidak hanya merenggut nyawa seorang pemulung, tetapi juga membuka fakta bahwa pengawasan terhadap benda-benda militer bekas harus diperketat.
Aparat masih bekerja untuk mengungkap asal usul peluru dan memastikan tidak ada lagi benda berbahaya yang tercecer di tengah masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform outfit.web.id
